top of page
Rilisan Terbaru: Blog2
  • Writer's pictureKidriz1412

Ichirou Chapter 1 Part 2


Setahun sudah sejak aku bertemu Hinomori Ryuuga


Di dalam waktu yang kita habiskan bersama, aku mengenal dia dengan cukup baik.


Tidak perlu dikatakan lagi, Ryuuga adalah tipe protagonist yang klise. Dia bisa dibilang adalah suatu stereotip. Yah, dia sendiri tidak sadar kalau dia adalah seorang protagonist, tapi karena itu akan memberikan efek yang berlawanan pada sifat luar biasanya, kupikir itu tidak apa-apa.

──Ryuuga tidak ikut kegiatan ekstrakurikuler apapun di sekolah.


Karena dia tidak tahu kapan musuh akan muncul, masuk akal baginya untuk ikut bagian ke dalam “Klub langsung pulang” Dia adalah pemuda yang terlibat dalam pertempuran tiada akhir antara cahaya dan kegelapan.


──Sebagai tambahan, Ryuuga sering terlibat dalam kejadian misterius.


Di kota ini, “Fenomena yang tidak bisa dijelaskan oleh ilmu pengetahuan modern” atau “Kasus dari makhluk hidup misterius yang menyerang manusia” terjadi cukup sering, tapi kejadian tersebut akan segera selesai seketika Ryuuga ikut campur. Tentunya, dia mengalahkan pelaku utama di balik keanehan tersebut.


──Itulah Ryuga, namun dia tetap dengan keras kepala berkata kalau dia hanyalah "Siswa SMA biasa"


Sampai-sampai, dia bisa disamakan dengan om-om yang keluar dari kamar mandi perempuan dengan sebuah kamera di tanganya sambil berkata "aku tidak mencurigakan kok." Siswa SMA biasa tidak seharusnya tiba tiba menyadari munculnya keanehan jahat.


Namun, aku tidak menyusurinya lebih lanjut, aku hanya dengan lihai mengabaikannya.


Jika kamu sepandai diriku dalam menjadi teman, kau bisa mengesampingkan kebohongan seburuk apapun darinya dan fokus pada "keindahan protagonist."


──Dan juga hampir selalu ada wanita cantik mengerumuni Hinomori Ryuuga.


Ada adik perempuannya, siswi SMP yang layaknya bidadari, Hinomori Kyouka.

Wanita yang sudah seperti idola dalam sekolah, Yukimiya Shiori.


Si ahli pedang anggun yang bisa disamakan dengan Yamato Nadeshiko, Aogasaki Rei. (TLN: Yamato Nadeshiko adalah model ideal wanita di era lampau Jepang.)


Siswi pindahan misterius, Elmira McCartney. Dia mempunyai rambut merah menyala.


Juga ada teman masa kecilnya, yang dia bertemu kembali setelah sekian tahun lamanya, dan beberapa orang lainnya, namun mereka adalah wanita cantik yang sedikit tidak lazim dan tipe yang sedikit berbeda, karena mereka adalah tipe heroine yang lebih agresif.


Namun, semua orang ini sangatlah merepotkan bagiku.


Setiap mereka muncul di hadapan Ryuuga, aku harus melakukan "pekerjaan"ku.

Aku harus bertengkar setiap kali dengan Ryuuga.


Aku harus berkata hal seperti “H, Hei Ryuga! Bagaimana kau bisa kenal dengan Yukimiya!”


Atau hal seperti “Mengapa pendekar pedang cantik seperti Aogasaki datang ke kelas hanya untuk menemui Ryuuga?!”


Atau hal seperti “E, E, Elmira! Apasih yang kau lihat dari Ryuuga!”. Aku harus bertingkah dengan panik dan membuat suatu keributan.


Aku akan membuat reaksi sok, iri, komplain, dan seterusnya yang berlebihan kepada protagonist yang-sungguh-sangat-populer- ini.... Ini adalah dasar paling dasar dalam menjadi karakter teman, namun ini sama sekali tidak mudah.


Hal ini memakai lebih banyak energi daripada yang seharusnya.

Bahkan ada hari dimana aku sedang tidak semangat. Namun meskipun demikian, aku tidak bisa mengabaikan tugasku begitu saja. Aku harus membuat keributan kapanpun diperlurkan.


Kadang mereka berpapasan bersama dan situasi berkembang ke suatu pertengkaran, yang tentunya sangat merepotkan bagi Ryuuga.


Jika sudah terjadi seperti itu, aku tidak akan lupa untuk bertingkah kesal dan berkata "Hmph, sadar kan, Ryuga?" Dan lalu, Ryuga akan selalu membalas "...duh." itulah slogannya.


Dan juga, para heroine tersebut sepertinya seimbang sampai dengan sekarang. Sepertinya masih belum ada yang bisa mendekatkan diri mereka dengan Ryuuga.


Aku ingin tahu heroine mana yang akan mampu memenangkan Ryuiga... Kalau aku, aku ingin hal ini berlalu dengan cepat, sehingga dia bisa keluar dari situasi harem ini. Semuanya pada plin-plan.


Sebenarnya, masih belum semua kandidat telah memasuki pertempuran.

Mungkin sekali untuk lebih banyak heroine yang akan muncul nantinya di sini dan di sana di masa depan, memperluas harem Ryuuuga. Setidaknya dua atau tiga lagi mungkin?


Aku khawatir akan daya tahan Ryuuga. Aku juga khawatir akan tekanan darahku. Namun... Eh, terserah dah. Biarkan hal berjalan semestinya.


Siapapun karakter yang muncul, aku akan bertingkah dengan penuh semangat. Dan aku akan berkata "I, i, imuuuuuut!" Sementara lambang hati muncul di mataku.


Sejujurnya, aku berpikiran kalau wanita itu sungguh makhluk yang merepotkan, namun aku tidak akan membiarkan pikiranku itu untuk terlepas.

Alasan untuk itu - adalah karena aku seorang pro dalam menjadi karakter teman.


"Hei Ryuga, ayo makan bersama."


Sekarang adalah waktu makan siang, hari ini aku sekali lagi memanggil Ryuuga sementara aku membawa sebuah bungkusan roti dari supermarket.


Peluangku untuk makan siang dengannya akhir-akhir ini tidak terlalu tinggi. Mungkin hanya satu dari lima kali kemungkinan untuk berhasil?


Pada kebanyakan kasus, Ryuuga akan di bawa oleh salah satu kandidat heroine. Dia akan dibawa ke atap, kelas kosong, atau kadang kadang di suatu tempat di luar sekolah.


Tidak gunanya untuk komplain. Merekalah karakter utama cerita ini. Akan lebih lumrah bagi mereka untuk mendapat prioritas lebih dibandingkan diriku yang seorang karakter sampingan.


Namun...hari ini, untungnya tidak ada heroine yang akan menggangu kita. Sepertinya ini adalah bagian dimana fokus episode kali ini adalah karakter teman.


"Hei Ryuga, dengar. Aku telah memperbarui 'daftar wanita cantik' ku."

Jadi, aku akan terus berbicara tentang informasi gadis di sekolah yang terhitung cantik. Aku mengeluarkan buku catatan rahasiaku yang aku banggakan itu dan membocorkan tanggal lahir, tinggi, berat, tipe darah, ketiga ukuran mereka, dan berbagai macam hal lainnya ke Ryuuga.


… Sejujurnya, aku tidak terlalu tertarik dengan hal-hal semacam ini. Aku lebih suka mengingat tabel periodik daripada mengingat profil perempuan.


Namun, aku harus menceritakan hal-hal tersebut ke Ryuuga. Aku harus berbicara sambil mempunyai ekspresi penuh semangat dan rasa kagum. Ini adalah tipe karakter teman yang termasuk kuno, namun inilah tipe karakter yang telah aku putuskan.


“Ichirou… kenapa kau mengumpulkan semua ini?”


Tentu saja, Ryuuga menghela nafas dan melihatku sambil menyipitkan matanya. Matanya mencemoohku.


“Aku tidak tahu bagaimana kau mendapatkan informasi tersebut, tapi akan menjadi masalah kalau yang lain tahu lho.”


“Tidak apa apa. Aku sudah berjaga jaga untuk tidak mengeluarkan informasi ini ke luar. Aku hanya membocorkan hal ini kepadamu karena kamu adalah teman dekatku.”


“Namun, aku berharap kau menggunakan energimu itu ke hal lain…”




Dengan masih ada sedotan susu kemasan di mulutnya, Ryuuga sekali lagi menghela nafas dan berkata "Duh."


Aku berperasaan sama dengannya. Apalah fungsi dari menginvestigasi ketiga ukuran seseorang dalam masa tumbuh mereka? Beratku berubah-rubah dari satu ke dua kilogram dalam sebulan. Tugas ini menghasilkan terlalu banyak data tidak berguna jika dibandingkan dengan usaha yang dibutuhkan.


Tapi aku tidak punya pilihan. Toh, aku percaya "si bodoh mesum" mempunyai kecocokan bagus dengan seorang protagonist yang keren sebagai seorang teman.


Sekali aku bertingkah seperti itu, wali kelas Minegishi akan mulai jengkel. Sebagai seorang guru, orang itu terlalu serius dan terlalu berdedikasi pada pekerjaanya.


Wali kelas protagonist itu seharusnya lalai dan tidak serius.


Mereka seharusnya tipe guru yang sering memberikan kelas belajar sendiri sehingga si protagonist punya kesempatan untuk menyelinap keluar. Lalu si protagonist akan berkata "Duh, apa sekolah ini akan baik-baik saja?"


Dan juga, Minegishi itu adalah om-om.


Guru yang bertaggung jawab pada kelas protagonist seharusnya adalah guru perempuan. Mereka seharusnya adalah seorang guru seksi, wanita loli, atau wanita ceroboh. Minegishi, efekmu lemah.


Mungkin Minegishi akan dipindah ke tempat lain──sementara aku berpikiran seperti itu,


“Ough, guh…!”


Ryuuga tiba-tiba mencengkam dadanya dan mengerang kesakitan.

Seluruh badannya bergetar, matanya terbuka lebar, dia sperti sedang menahan sesuatu dari balik bajunya. Sepertinya dia sedang bertarung melawan sesuatu.

Ini hanyalah dugaanku, namun mungkin "kekuatan sakti meluap" yang berada dalam dirinya sedang berusaha untuk keluar. Dia mungkin mempunyai sebuah kekuatan yang biasanya di luar lumrah manusia, sebuah kekuatan yang bahkan berbahaya untuk tuhan dan setan untuk memakainya.


Sangatlah menyedihkan melihatnya yang penuh dengan keringat dingin. Namun, aku mengeraskan hatiku dan berkata.


"Ba ha ha. Ngapain sih kamu, Ryuga?"


...Jika aku benar-benar seorang teman, aku tidak akan bereaksi seperti itu. Aku ingin menunjukkan wajah seriusku dan mengutarakan perasaan khawatirku yang sesugguhnya.


Namun, aku tidak membolehkan diriku untuk khawatir. Sangatlah penting bagiku untuk menjadi "orang bebas yang tidak tahu apa-apa tentang jerih payah Protaginist" sampai akhir yang pahit.


Adalah peran para heroine untuk muncul dengan gagah berani dan membantu Ryuuga. Hanya masalah yang akan terjadi jika seorang laki-laki tidak berguna yang melakukan peran tersebut.


Jadi karena itu──HEY, siapa saja juga boleh, jadi kesinilah cepat. Lakukan sesuatu tentang Ryuuga.


Ada aura keemasan keluar dari punggungnya. Ini benar-benar gawat!

Hah...hah....


*terengah-engah


Oh, dia baikan sudah. Ryuga pulih tanpa menunggu heroine untuk muncul.

Aku ingin tahu apakah dia baik-baik saja. Apakah tidak apa apa untuk tidak memanggil wanita cantik untuk datang membantu?


Ini adalah kesempatan bagi nereka untuk mendekatkan jarak mereka dan mengambil kesempatan, namun apa yang sedang mereka lakukan sekarang? Jika terus begini, tidak ada yang akan memenangkan posisi heroine utama. Jika ada heroine yang gagal karena mereka punya acara, mereka akan segera ditinggalkan.


Sementara aku bingung, Ryuuga lalu mendongakkan kepalanya.


"H, hei Ryuga, kamu tidak apa-apa? Ada yang salah?"


Ryuuga sepertinya menangkap kepanikanku sebagai "kekhawatiran biasa," dia tersenyum canggung sementara bernafas berat.


"Oh, maaf... Tidak apa-apa."


“……”


"Tidak usah dipikirkan. Beneran tidak kenapa- napa kok.


Tidak mungkin itu bukan apa apa.


Bukannya ada aura yang keluar tadi? Bukannya terdapat cahaya keluar dari kedua matanya? Bukannya Ada getaran aneh di sekitar?


Namun, tentu saja sangatlah terlarang untuk menunjukkan hal-hal itu. Aku dengan segera kembali ke wajah optimisku, seperti layaknya sedang berpikir "apakah kamu kurang tidur?"


"Jika memang tidak apa-apa, baguslah. Pastikan kamu tidur cukup, oke?"


"Oh, aku paham."


"Mungkin kamu bermain game sampai larut malam. Atau mungkin, kamu sedang membaca porno? Ayolah, kasih lihat aku, ayo, ayo."


"Ah ha ha. Mungkin saja."


Bahkan bagiku, ini adalah percakapan yang bodoh.


Rintihan sakit macam apa yang keluar dari kurang tidur? Siapa yang bisa mengabaikan aura itu? Aura itu berbentuk sebuah naga.


Ketika kita pertama kali bertemu, terdapat sebuah masa dimana aku meragukan Ryuuga, berpikiran kalau dia hanya punya penyakit chuunibyou biasanya. Namun, seperti yang kau lihat, orang ini sama sekali tidak bercanda. (TLN: chuunibyou adalah sebutan orang jepang untuk orang, terutamanya anak smp, yang mempunyai delusi mereka mempunyai kekuatan spesial atau supernatural dan semacamnya.)


Karena usaha Ryuuga lah "insiden dimana orang-orang berubah menjadi batu" telah terselesaikan akhir-akhir ini.


"──Ryuuga. Sini sebentar."


Saat itu adalah sesudah sekolah pada hari itu.


Mendengar percakapan kita sewaktu makan siang entah dari mana, Aogasaki Rei menyerbu kedalam kelas.


Hanya dengan dia masuk, kelas menjadi ribut. Dia mempunyai penampilan yang dengan baik mencampur gambaran kepahlawanan seorang samurai dengan proporsi seorang model... ketika tatapan tajamnya menyusuri kelas, dua wanita langsung pingsan.


Tidak mempedulikan sekitatnya, Aogasaki menyapu rambut poni panjangnya, dan segera berjalan ke Ryuuga, lalu dia meraih tangannya, memaksanya untuk berdiri


"A, A, Aogasaki lagi-lagi kesini untuk Ryuuga lagi! Hubungan macam apa sih, kalian berdua ini-"


"Kobayashi. Aku tidak punya waktu untuk bermain denganmu hari ini. Maaf, aku akan meminjam Ryuuga."


Pekerjaanku tidak berhasil, Aogasaki membawa Ryuuga. Dia adalah salah satu kandidat heroine, namun tapi dia lebih tinggi daripada Ryuuga. Aku lihat, tingginya mungkin sekitar 170cm.


"Biarkan aku yang pergi daripada Ryuuga! Bahkan jika itu ke hotel atau toilet perempuan!"


"Tahanlah dirimu, mesum."


Aogasaki melototku sekilas dan lalu pergi.


Aku berpikiran untuk pulang bersama dengan Ryuuga, namun aku tidak bisa menolak intervensi dari seorang kandidat heroine. Dia adalah karakter yang jauh lebih penting daripada aku.


(...Mungkin aku akan pergi mengintip sedikit)


Setelah ragu sebentar, aku memutuskan untuk diam diam mengikuti mereka berdua.


Walaupun aku selama ini tidak ikut campur dalam cerita utama, sepertinya akan lebih baik bagiku untuk mengetahui garis besar dari kekuatan Ryuuga

Setidaknya, aku ingin memahami arti dari aura yang seperti naga itu.... Itulah apa yang ada di benakku.


(Kemungkinan, itu adalah semacam dewa pelindung atau sesuatu yang mirip berada dalam diri Ryuuga .. apakah itu mempunyai sebuah nama atau sesuatu?)


Untungnya, keduanya mengarah ke sanggar sekolah. Karena sepertinya tidak ada kegiatan ekstra hari ini, satu-satunya yang berada di sana adalah Ryuuga dan Aogasaki.


Ryuuga berada di tengah-tengah sanggar, bermeditasi dengan duduk bersila.

Sementara Ryuuga sedang melakukan itu, Aogasaki berbicara sambil memakai seragam kendonya. Karena kesunyian ruangan itu, aku bisa mendengar suara mereka dengan cukup jelas ketika aku bersandar pada pintu.


"Ryuuga, sepertinya dewa pelindung sedang bergejolak."


...jadi memang benar-benar dewa pelindung.


"Aku tahu. Aku baru saja bisa menekannya sampai sekarang."


"Mungkin dia mulai bangun dalam artian sesugguhnya karena adanya peningkatan kesempatan untuk melepaskan kekuatannya. Ada 'raja naga' agung yang tertidur dalam dirimu."


...Jadi itu memang benar-benar raja naga.


"Meskipun demikian, tidak akan apa apa. Aku tidak akan termakan oleh kekuatannya."


"Aku mengerti, Ryuuga. Jika itu kamu, kamu pasti bisa mengendalikan 'naga raja' itu. Kau lah satu-satunya lelaki yang aku akui."


Mereka masih melanjutkan pembicaraan mereka, namun aku pergi meninggalkan sanggar.


Pertama-tama, aku sudah mendapatkan informasi pokok. Aku tidak butuh informasi lebih dari ini. Tidak apa apa bagiku untuk mengetahui hanya sebagian informasi dari karakter utama.


Walaupun aku tidak pernah dengan ceroboh mengeluarkan informasi yang seharusnya tidak aku ketahui, akan lebih baik bagiku untuk tidak melanjutkan mendengar. Ada peebedaan besar dalam kepentingan antara ini dan ketiga ukuran wanita.


(Meskipun demikian... Seekor 'raja naga' ya?)


Mungkin ini terlalu sedikit klise


Aku penasaran apakah naga itu akan menjadi sesuatu dari mitologi barat, seperti Leviathan, Jörmungandr, atau Quetzalcoatl. Itulah satu-satunya hal yang aku khawatirkan.


Tentu saja, aku sadar kalau tidak semua akan berjalan sesuai fiksi.


Cerita Ryuuha adalah drama sesugguhnya. Sebuah keanehan yang nyata. Jadi, tidak ada alasan tertentu baginya untuk terkalahkan dengan mudah.


Setidaknya untuk saat ini, aku akan melanjutkan memikirkan nama-nama untuk sedikit lebih lama lagi...


TLN:

Nama Ryuuga berarti "taring naga"





56 views0 comments

Recent Posts

See All

Ichirou Chapter 1 Part 1

Cara Tepat Untuk Menjadi Peran Teman Untuk mengulangi apa yang aku katakan tadi, namaku adalah Kobayashi Ichirou Bahkan walaupun ini apa yang aku proklamirkan sendiri, nama tersebut sangatlah umum. Te

Ichirou Prologue

“huff…Jeez.” Seorang anak laki laki bernafas terenggap enggap sambil melihat mayat dari suatu monster yang telah dikalahkannya. Terdapat tempat lahan parkir kosong tidak jauh dari tempat pusat belanja

bottom of page