Original : https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c5.5/
Halo, Anakku
Setelah selang beberapa waktu aku menggendonya, dia akhirnya tertidur. Wajahnya sangatlah manis.
Aku lega, tampaknya dia baik baik saja.
Mungkin hanyalah perasaanku saja, namun tadi aku merasa dia ingin memberitahuku bahwa dia sudah kenyang? Hmm, mungkin hanyalah naluri keibuaan.
Atau aku telah menjadi tipe ibu-ibu yang memanjakan anaknya itu, mengingat aku merasa anakku berbakat dari awal?
Oh ayolah, dia bahkan belum berumur seminggu!
Hari ini adalah pertama kali aku bisa menggendongnya lagi.
Hanya selang beberapa hari yang lalu, aku hanya bisa menggendongnya sebentar, sebelum dia diambil ke ICU untuk dirawat, karena kondisinya yang belum stabil.
Aku sendiri menghabiskan beberapa hari untuk memulihkan diriku setelah melahirkan dia... Dan aku tidak pernah berhenti berdoa seharipun agar bayiku baik baik saja.
Aku sangatlah gembira ketika perawat itu datang tadi. Pikiranku kacau - aku hanyalah memikirkan satu hal, yakni bayiku yang baru saja lahir. Jika bisa, aku ingin minta maaf kepada perawat tadi... karena aku menjawab dia dengan tidak ramah.
Setelah balasanku yang tidak ramah itu, dia menyerahkan bayiku kepadaku.
Seketika aku menggendongnya, aku melihat wajah polosnya melihatku
"Maaf" aku bergumam.
Maaf karena melahirkanmu secara prematur. Aku seharusnya memberi perhatian dan perawatan lebih semasa kehamilanku.
Maaf karena aku tidak bisa bersamamu di hari-hari pertamamu.
Aku berharap kau tidak merasa kesepian, karena mulai sekarang aku akan bersamamu dan membimbingmu, anakku tercinta.
[ Rihtes h¯ælu onbescêawung (Periksa kesehatan) ] aku mengaktifkan sebuah mantra ketika dia tertidur.
Bagaimanapun juga, aku masih tetap khawatir.
Hmm...
Sepertinya dia memang sudah sehat dan baik-baik saja. Aku lega karena kelahiran prematurenya tidak akan mempengaruhi kesehatannya nantinya.
"Aku berharap kau akan menyukai rumahmu, Lyra."
Aah, aku ingin orang itu untuk segera melihatnya. Untuk tahu betapa manisnya dia. Bagaimanapun juga, wajah anak ini mengambil banyak wajah orang itu.
Fufu, aku tersenyum memikirkannya.
[Previous Chapter] [TOC] [Next Chapter]