top of page
Rilisan Terbaru: Blog2
  • Writer's pictureKidriz1412

Chapter 5

Updated: Sep 8, 2018


Original : https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c5/


Halo, Ibu



Sementara suster berjalan menggendongku, aku memulai memikirkan berbagai hal....


Pertama, aku ini ras apa? Apakah aku ini laki laki atau perempuan? Apakah aku terlihat jelek atau biasa saja?


Orang seperti apakah ibuku? Ayahku? Apakah aku mempunyai saudara?


Entah bagaimana, aku jauh lebih pesimis daripada optimis akan kondisi kelahiranku kali ini.


"Oh, Bianca, apakah kamu sedang menuju kamar nyonya Hartmann?”

Aku mendengar suara yang tidak aku kenal. Aku mencoba melirik sumber suara itu. Dan, aku melihat seseorang memakai seragam yang sama dengan suster yang menggendong ku. Jadi suster yang membawaku bernama Bianca, dan.... Oke, hanya itu yang bisa aku deskripsikan. Tidak perlu kan, aku mendeskripsikan bentuk tubuh dan ukuran dada suster itu? Informasi itu sangatlah tidak penting di situasi ini.


...Aku sama sekali tidak iri kok. Aku masih berumur 13 tahun ketika aku meninggal. Jadi, tentu saja pertumbuhanku masih belum sempurna. Ya kan?


Hei, ya, kamu disana! berhenti menertawakan ketidak percayaan diriku! Aku bisa merasakan ada yang menertawaiku dibelakangku.


"Ah, iya kak! Aku sedang mengantarkan bayi perempuannya. Sepertinya, kondisinya sudah stabil, kondisi nyonya Hartmann juga sudah semakin membaik. Mereka sepertinya bisa pulang besok pagi."


Oh!! Jadi aku lahir sebagai bagian keluarga Hartmann. Jadi, ini Riviera kan? Dan aku juga seharusnya manusia. Terus, Bianca juga bilang tadi bahwa dia mau mengantarkan bayi perempuan nyonya Hartmann. Itu aku kan? Bagus, aku masih seorang perempuan.


Tunggu sebentar, ini keuntungan atau kerugian?


Apakah aku lebih baik menjadi perempuan? Atau menjadi laki laki jauuuuh lebih baik?


Aku tidak tahu apa yang keluarga Hartman inginkan dari calon ahli warisnya.


Yah, itupun jika ini memang dunia yang sama. Kalau nama nama itu hanyalah kebetulan belaka dan ini bukanlah duniaku yang lama, aku akan komplain ke tuhan, karena dia telah mempermainkan perasaan dan harapanku. Aku tidak akan kuat jika hal itu terulang berkali kali. Jangan memberi kebetulan dan kemudian menghancurkannya seperti layaknya dejavu.


Jadi, jika aku ingat....

Keluarga Hartman juga merupakan keluarga duke di Riviera dan bertempat di kota Heartswaarth, bagian timur negara Riviera, yang disebut juga sebagai Capitol. Orang yang menamai daerah itu memang benar benar mempunyai selera yang bagus.


Jadi, aku lahir di keluarga duke.... lagi……


Kesamaan kehidupan baru dengan kehidupan lamaku membuatku merinding, apakah kualitas hidupku akan sama dengan sebelumnya? Bah, jika memang sama, apa gunanya?


Setidaknya aku bersyukur aku tidak dijual atau diberikan sebagi kelinci percobaan oleh keluargaku.


Yang membuatku bertanya tanya... Apakah aku mempunyai semacam penyakit? Mari berharap tidak...


Eh?


Kenapa orang yang ingin menghilang dan menolak untuk berreinkarnasi sekarang malah berharap untuk sehat? Bukannya mempunyai penyakit mematikan sehingga berumur pendek ideal, kau tanya?


Yah... Memang, namun... Karena sekarang aku sudah berreinkarnasi, aku tidak mempunyai pilihan selain berharap untuk hidup yang lebih baik. Jika aku mempunyai penyakit mematikan atau berumur pendekdi hidupku kali ini, maka tuhan pasti sedang mempermainkanku, dia juga telah memaksaku untuk bereinkarnasi…


Jadi, yap. Terlambat sudah untuk menginginkan istirahat dengan tenang. Jadi, mengapa tidak berharap untuk kehidupan yang lebih baik kali ini? Dengan itu, tuhan tidak akan menyebutku sebagai "makhluk menyedihkan" lagi dan tidak memaksaku untuk bereinkarnasi lagi. Sekali sudah cukup.


Sepertinya, walaupun aku orang yang pesimis akan kehidupan, aku masih bisa berpikir positif!


Tidak buruk sama sekali Reinst, tidak buruk sama sekali.

Apakah tuhan menyembuhkan depresiku atau menghilangkannya dari tubuh baruku?

Tetapi… pikiran negatifku masih ada. Ku rasa aku memang tidak bisa berhenti untuk mengantisipasi hal buruk yang cepat atau lambat akan terjadi.

Bianca membuka pintu dan masuk.

“Nyonya Hartmann, selamat! Bayi perempuan anda sudah stabil. Dan, dokter juga bilang bahwa kondisi anda juga sudah membaik. Jika anda mau, besok pagi kalian sudah bisa pulang!” kata Bianca dengan ceria.

“Begitu ya.”

Suara ini…. Apakah ibuku? Jawabannya tidak terlalu bagus…


Yah… mungkin dia tidak terlalu bahagia melahirkanku. Bagaimanapun juga, ada kemungkinan jika dia dipaksa untuk menikahi anak laki laki keluarga Hartman untuk dasar pernikahan politik, atau mereka menikah karena hal lain di luar cinta. Sangatlah lumrah bagi bangsawan untuk bertunangan dan menikahi bangsawan lainnya setelah ditentukan oleh keluarga mereka masing masing, tanpa mempertimbangkan pendapat mereka yang dijodohkan.

Woah, jika begitu, maaf ibu!

Setelah itu, nyonya Hartmann, ah bukan. Ibu segera mengendongku dari tangan Bianca

Uwa, tangannya lembut sekali! Dan juga sangat harum. Aku ingin tahu apakah ini karena dia ibuku, dan bayi mempunyai semacam naluri?

Dia semakin mendekatkan rangkulannya.

Ah, aku sekarang bisa melihat wajahnya!

Ibuku sepertinya berumur 20 tahunan dan terlihat sangat cantik!

Tidak, aku tidak mempunyai bias hanyalah karena dia ibuku. Tapi dia memang benar benar mempunyai aura yang berbeda dari yang lainnya. Rambut indahnya perak kekuning-kuningan, panjang, dan keriting. Ya, rambutnya bahkan hampir mendekati pingganganya.

Matanya bulat dan berwarna emas, sunguh indah. Ayahku pasti lelaki yang sangat beruntung untuk menikahinya.

Dan tiba tiba, dia menjadi muram.

Oh, umm…. Maaf aku terlahir perempuan… jika dia ingin seorang laki laki.

Dan, mana ayahku? Apakah dia akan datang? Ataukah dia akan membawa kita kerumah besok? Atau tidak?

Aku merasa kesulitan menebak apa arti dari ekspresinya.

Apakah dia mempunyai situasi yang mirip dengan ibuku? Ataukah, dia hanyalah selir di keluarga Hartman?

Tentunya, melahirkan sang ahli waris akan memudahkan hidupnya, jika mempunyai situasi yang sama dengan ibuku. Dan, jika aku boleh menebak, ahli waris itu tentunya laki laki.

Selang beberapa hari didunia ini, pikiranku penuh dengan pertanyaan. Jika aku tahu pada akhirnya aku akan di reinkarnasi, seharusnya aku membuat daftar permohononan apa yang aku inginkan dari kondisi kelahiranku ke tuhan.


“-af”

Eh?! Ibuku menggumamkan sesuatu, tetapi aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas.

Dia lalu menyusui ku. Ini mungkin terlihat memalukan tapi aku butuh ini untuk hidup. Setidaknya ini lebih baik daripada mendapatkan nutrisi dari infus.

Setelah merasa kenyang, aku melihat wajah ibuku untuk menandakan bahwa aku sudah kenyang.

“Eh? Kamu Sudah kenyang?

Wow- ibu, kau bisa memahamiku?

“Aaa uu!!” aku melambaikan tanganku ke udara.

“Fufu, bagus.”

Ah! Ibu tersenyum! Uwaa, apakah ini pertanda bagus? Jadi dia tidak membenciku kan? “Aaa buu-,” aku lalu bersendawa. Sunguh memalukan…. Tapi lazim untuk bayi bersendawa setelah minum kan? Yep yep! Aku mungkin sudah 13 tahun…. Tapi badanku masih bayi, Aku sama sekali tidak mencoba untuk berdalih lho.

“Oh iya, besok, kamu akan melihat rumahmu untuk pertama kali”

Ya! Aku secara tidak sadar tersenyum.

“…ara, bagaimana aku lupa…. Aku mamamu!... tapi kamu sudah tahu ya. Hu…. Urutanya malah terbalik.”

Ibuku sepertinya orang yang kikuk. Eh tunggu, dia bilang “mama” bukan “ibu”. Jadi, aku seharusnya memanggilanya “mama” daripada “ibu”

“halo! Ah-em! Namamu Alrescha Lyra Hartmann. Ingat ingat ya? Lyra.” Ibuku-uh, mamaku lalu mengelus kepalaku dengan lembut.

Sepertinya namaku adalah Alrescha Lyra Hartmann. Senang akhirnya mengetahui namaku sendiri.

Hmm, omong omong, rasa hangat apa ini di dadaku? Terasa nyaman sekali, perasaan ini. Tanpa sadar, aku pun tertidur lelap.



19 views0 comments

Recent Posts

See All

Chapter 20.5

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20-5/ Bagian Orang Dewasa Ketika Lyra sedang pergi ke Capicastle dengan Cyan, Cassie sedang menikmati hari liburnya... D

Chapter 20

Original: http://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20/ Keluarga Raja Beberapa hari berikutnya terisi dengan ibu mengenalkanku akan studiku. Sesuai dengan apa yang dia katak

Chapter 19

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c19/ Penolakan Aku samar-samar mengingat apa yang terjadi setelah keterpurukanku sebelumnya. Pikiranku telah terpenuhi de

bottom of page