top of page
Rilisan Terbaru: Blog2
  • Writer's pictureKidriz1412

Chapter 20.5

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20-5/


Bagian Orang Dewasa


Ketika Lyra sedang pergi ke Capicastle dengan Cyan, Cassie sedang menikmati hari liburnya...


Dia sedang membantu eksperimen bawahannya beberapa hari yang lalu, sampai-sampai dia membawa pekerjaanya ke rumah. Dan sebagai balasannya, bawahannya berkata padanya untuk beristirahat di rumah dan menyerahkan sisa pekerjaanya pada mereka.


Mereka merasa tidak enak karena Cass melakukan semua pekerjaan mereka.


Biasanya saat hari libur, dia bisa mengajar anaknya tentang sihir dan berbagai hal lainnya.


Namun, Altaire masih di sekolah, dan Lyra juga tidak ada di rumah.


Cassie tidak tahu apa yang ingin dia lakukan, selain bersantai di rumah dan berbicara dengan Niina, Chloe, dan Vince.


Sudah lama sejak dia menghabiskan harinya sendirian.


Sejak dia menikahi Cyan, hidupnya selalu penuh dengan kesibukan. Hari tenang dan damai yang dia lalui sendiri terasa seperti sebuah kisah dari masa dahulu kala.


Dia adalah anak perempuan satu-satunya keluarga cabang Sanctuaria. Keluarga utama hanyalah mempunyai anak laki-laki, dan rumah mereka cukup jauh. Jadi, dia sering mendapati dirinya sendirian ketika keluarganya pergi untuk bekerja.


Bahkan walaupun keluarga mereka hanyalah keluarga cabang, orang tuanya sering sibuk. Dia telah terbiasa menghabiskan waktunya sendirian dengan tenang di rumah, membaca buku dan melatih sihirnya.


Setiap dia merasa bosan sendiri, dia selalu bisa pergi ke taman dan memandangi taman kecil namun indah yang keluarganya punya— dan taman yang Vince dan koleganya rawat dengan hati-hati.


Dia akan memandagi pada berbagi tanaman, dan Vince akan menghampiri dan memulai sebuah percakapan. Bagi Vince, Cassie sudah seperti anak perempuannya sendiri. Bagi Cassie, Vince juga sudah seperti pamannya.

Sebagian besar dari waktu mereka, mereka isi dengan mendiskusikan nama-nama tanaman, bagaimana mereka bisa digunakan, dan berbagai macam pengetahuan berguna lainnya, karena Cass dari dulu selalu adalah seorang yang haus akan pengetahuan.


Mungkin kehausannya akan pengetahuaan mendorongnya untuk belajar dan mempelajari apapun yang membuatnya tertarik, sehingga menghasilkan nilai akademisnya luar biasa.


Dan sekarang, untuk pertama kalinya setelah sekian lama, dia memutuskan untuk mencoba apa yang diri lamanya biasa lakukan.


Dia berjongkok pada bunga-bunga dan mengamati bunga-bunga tersebut.

Namun pikirannya ada di tempat lain.


...Sial, kalau saja aku tahu kalau menunggu Alt dan Lyra akan terasa selamanya, aku mungkin juga ikut dengan Cyan ke Kastil.

Ah, apakah mungkin... Cyan memonopoli Lyra lagi?!


Dia tiba-tiba menjadi marah pada Cyan, yang menyarankan baginya untuk beristirahat di rumah ketika dia mengusulkan baginya untuk menemani mereka. Walaupun niat Cyan bagus—dimana dia tidak ingin istrinya untuk bekerja melampui batas, Cass merasa lebih baik baginya untuk bekerja daripada diam seperti ini. Dia juga bukan orang yang terbiasa tidur banyak, jadi tidak mungkin baginya untuk tidur sepanjang hari.


Omong-omong soal Lyra...


Pikirannya menyimpang ke anaknya lagi.


Dibandingkan ke Altaire yang riang, Lyra sepertinya terlalu banyak memikirkan berbagai hal.

Tidak seperti apa yang anak seumurannya lakukan.

Dia selalu adalah gadis pandai sejak dia seorang balita. Dia hampir tidak pernah menangis.

...atau apakah dia?

Dia tidak mungkin menyembunyikan dirinya ketika dia merasa ingin menangis, ya kan?

Anak kecil seperti dia seharusnya tidak terlatih untuk melakukan hal seperti itu, juga tanpa alasan.

Bahkan ketika dia adalah anak yang sudah dewasa sebelum waktunya.

Tidak ada yang pernah memarahinya karena menagis. Selain itu, dia bebas untuk mengekspresikan dirinya.

Cyan dan aku tidak pernah membatasi ekspresi Alt dan Lyra.


Cassie ingin tahu mengapa Lyra seperti itu, dan bagaimana dia memiliki penolakan ekstrem pada sihir [Kegelapan], dan bagaimana dia tiba-tiba menangis saat latihan pertamanya dengan Cyan.


Namun, dia tidak bisa menjelaskannya dengan alasan yang bagus.

Apa adanya, Lyra masihlah anak perempuannya tercinta. Dia hanya berharap kalau dia bisa membantu Lyra kapanpun dia mempunyai masalah dan bersedia untuk menceritakannya padanya. Bagaimanapun juga, Itu adalah pekerjaanya sebagai seorang ibu.


Sementara dia tenggalam dalam pikirannya, Vince melihat dia dan mendekatinya


“Nyonya Cassie, entah bagaimana waktu terasa seperti terputar kembali ketika aku melihatmu seperti ini.”


“Vince! Benar juga. Maukah kamu menceritakanku tentang tanaman-tanaman ini, sama seperti dulu?”


Saat Vince mendekatinya dan meringkukkan badannya, Cassie melirik sekilas pada langit dan bertanya-tanya sekali lagi.


Sedang apa ya Lyra, Cyan, dan Alt sekarang...?


***


Taman Capicastle, setelah Lyra mengikuti Luca...


“Jadi, ada apa, Titus?” (Cyan)


“Ada laporan yang menandakan kalau ada aktivitas ilegal sedang terjadi di kota pelabuhan Habbah dan wilayah kita di pulau Estrasa.” (Titus)


Cyan menghela nafas.


“Apakah tidak ada akhir dari persoalan ini?! Apa lagi kali ini?!” (Cyan)

Dia ingat bagaimana dia menghabiskan banyak waktu dan tenaga mengungkap dan menhentikan aktivitas-aktivitas ilegal. Namun, aktivitas-aktivitas tersebut tetaplah berterusan muncul.


“Selain perdagangan budak yang seperti biasanya—kita mencurigai kalau mereka berurusan dengan perdagangan organ dan sel ilegal.” (Titus)

Mendengar itu, wajah Shaula berubah sedikit cemberut.


“...apa?!” (Cyan)


“Mereka biasanya membidik para yatim piatu dan mereka yang hidup di daerah kumuh—entah bagaimana menculik mereka dan lalu organ dan sel mereka akan dikeluarkan. Tentu saja, korban mereka akan mati setelah operasi itu.” (Titus)


“Tunggu, dari mana kau dapat informasi ini...?!” (Cyan)


“Ada orang ini yang anehnya berhasil mendapatkan donor yang cocok untuk saudaranya entah dari mana. Dan juga, sangatlah bagi mereka untuk mendapatkan donor yang cocok. Setelah beberapa upaya untuk menginterogasinya dia, akhirnya dia mengungkap pada kita informasi yang dia tahu.” (Titus)


“Transplantasi organ dan sel adalah prosedur yang membutuhkan waktu yang lama, dan menunggu giliranmu untuk mendapatkan donor yang cocok mungkin terasa terlalu lama karena berbagai syarat dan ketidakcocokan dari penawaran dan permintaan... jadi beberapa orang terpaksa pergi ke pasar gelap dan transaksi ilegal. Betapa aku berharap ditemukannya metode baru untuk memenuhi semua permintaan donor dengan cepat...” (Shaula)


“Walaupun bagus mereka bisa membantu kepada yang lain untuk mendapatkan sebuah donor dan hidup, namun memperhitungkan cara mereka untuk membunuh yang lain untuk melakukannya... Aku tidak bisa memaafkan mereka! Bayangkan perasaan bersalah mereka yang menerima donor tersebut ketika mereka mengetahui kalau asal usul donor sel mereka berasal dari mereka yang terbunuh dengan kejam!” Wajah tenangnya berubah menjadi kemarahan.


“Dan, itulah mengapa kita membutuhkan bantuanmu menyelidiki masalah ini. Sementara itu, kita sudah menginstruksikan semua rumah sakit dan klinik untuk melaporkan segala kegiatan mencurigakan yang mereka temui.” (Titus)


“Tentu saja, aku akan berusaha sebaik mungkin untuk memastikan kebenaran ditegakkan. Tidak ada seorangpun di dunia ini yang harus mengalami perawatan mengerikan itu, baik para yatim piatu maupun orang-orang yang tinggal di daerah kumuh,” Kata Cyan dengan mata penuh tekad.


“Aku juga akan mengurusi laporan dari kampung halamanku, Seifert. Aku mempunyai banyak koneksi ke fasiltas kesehatan di sana, jadi laporan dari sana seharusnya akan datang lebih cepat dibandingkan daerah lain. Juga, serahkan padaku jika kamu butuh bantuan untuk bertanya atau menghibur para penerima atau saudara mereka,” Shaula terlihat antusias untuk membantu misi tersebut.


“Tunggu, Shaula, kamu sekarang adalah sang ratu. Apa kau pikir itu ide bagus untuk membiarkanmu menanyai mereka?” Titus menjadi keheranan.

“Walaupun aku tidak bisa melakukan sihir rubah wujuh seperti Cyan, aku bisa mengatasinya dengan bantuan alat sihir atau alat penyamaran lainnya. Walaupun pendek, pengalamanku sebagai perawat membuatku orang yang paling cocok untuk mengurusi percakapan dengan para penerima dan saudaranya, ya kan?” (Shaula)


“yah.... jangan terlalu memaksakan diri,” Titus tahu kalau tidak ada yang bisa menghentikan Shaula ketika dia sudah menetapkan diri.


“Begitulah, itulah garis besarnya, Cyan... Aku akan bergantung padamu dan mata-mata kerajaan lainnya.” (Titus)


“Serahkan padaku!” (Cyan)


Cyan mengehela nafas kecil di dalam hatinya, mengetahui benar kalau dia mungkin harus pergi jauh dari rumahnya untuk beberapa hari kedepan untuk misi ini ketika kehadirannya dibutuhkan untuk menyelasaikan ini. Kejadian ini bukanlah pertama kalinya dia melakukan itu, tentu saja, namun dia khawatir untuk pergi karena kondisi Lyra dan reaksinya ke afinitas sihirnya di lain hari.


“Omong-omong, apa menurutmu Lyra bisa membantu Luca, entah bagaimana?” (Cyan)


“Melihat bagaimana kamu sering memuji tingkah lakunya yang dewasa, aku bertaruh dia bisa.” (Titus)


“Ya sudah, janjilah padaku kamu tidak akan memaksanya atau menghukum kita ketika dia berkata tidak.” (Cyan)


“Haha, jangan khawatir, aku tidak akan melakukannya. Omong-omong, apa ini hanya Luca atau anakmu juga...?” (Titus)


“Ah, benar juga, Altaire juga melawan sedikit ketika Lyra lahir.” (Cyan)


“Yah, sebagai kakak perempuan, aku bisa memahaminya. Ketika adik perempuanku lahir, perhatiaan orangtuaku menjadi sedikit berkuang karena mereka juga butuh untuk merawat adik perempuanku. Namun ketika dia sudah lebih tua, mungkin dia merasa kalau akulah yang merebut semua perhatian orang tua kita karena berbagai keadaan yang terjadi, haha.” (Shaula)


“Hmm, mungkin semua kakak tertua di luar sana pernah merasakan hal yang sama?” (Titus)


Titus adalah anak semata wayang, jadi dia tidak bisa benar-benar memahami perasaan yang dialami anaknya sekarang.


“Aku yakin kakakku tidak mengalami hal seperti itu,” kata Cyan, dengan wajah masam.


“...yah, yah. Aku yakin setiap orang mempunyai masalah mereka sendiri.” (Titus)

Bukan karena orang tua sengaja menghiraukan anak tertua mereka, mereka juga harus membagi perhatian mereka ke anak mereka yang lebih muda, karena bayi butuh perawatan yang lebih teliti.


Sementara para orang dewasa yang sibuk itu melanjutkan rencana mereka masing-masing, Cassie sekarang sedang berbincang bahagia dengan Vince, Niina, dan Chloe—sementara Lyra sedang menghadapi lagi-lagi cobaan kehidupan barunya.


27 views0 comments

Recent Posts

See All

Chapter 20

Original: http://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20/ Keluarga Raja Beberapa hari berikutnya terisi dengan ibu mengenalkanku akan studiku. Sesuai dengan apa yang dia katak

Chapter 19

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c19/ Penolakan Aku samar-samar mengingat apa yang terjadi setelah keterpurukanku sebelumnya. Pikiranku telah terpenuhi de

Chapter 18

Sihirku Mama membuka pintu yang menuju ke "Ruang Tes" Didalam, terdapat berbagai macam peralatan untuk mengecek sihir, dan juga beberapa provik, suatu alat pemrogaman yang digunakan untuk merekam dan

bottom of page