top of page
Rilisan Terbaru: Blog2
  • Writer's pictureKidriz1412

Chapter 17


Pergi ke Capicastle



Tidak lama kemudian, aku akhirnya berumur empat tahun, dan sekarang adalah giliranku untuk pergi ke Capicastle untuk mengetes keafinitasan sihirku! Juga ada kejadian besar lainnya, yaitu lahirnya bayi perempuan keluarga raja! Sekarang, kerajaan ini mempunyai seorang pangeran dan tuan putri.


Kak Alt sekarang sedang belajar dengan keras sehingga dia nantinya bisa masuk kelas khusus saat semester 3 -atau tahun ajaran kedua seterusnya. Selain itu, dia sering terlihat mengikuti Mama ke Biro Sihir untuk menyelidiki dan melatih sihir [Void]nya.


Bahkan ketika atribut utamanya adalah [Void], tidak banyak rumor berlangsung di sekolahnya. Mungkinkah itu benar...? Kalau Akademi Harmonia adalah sekolah dengan tingkat ketoleransi dan kerahasian terbaik. Juga, tidak banyak bangsawan sombong yang belajar di sana. Para bangsawan di sana juga berinteraksi dengan siswa lainnya yang merupakan rakyat jelata. Sekolah itu bukanlah sekolah eklusif untuk bangsawan - meskipun sekolah itu mempunyai standar mutu edukasi yang bagus.


Baguslah untuk Kak Alt. Aku awalnya khawatir kalau temannya akan menilai atau bahkan mengucilkannya karena dia adalah anak yang jauh dari kata normal.


Namun juga, Kak Alt sepertinya bukan orang yang akan merasa terganggu dengan hal seperti itu. Tetapi karena aku merasa terganggu dengan apa yang orang lain katakan.... maka, aku juga seharusnya mengincar untuk masuk ke Akademi Harmonia juga!


Semenjak masuk sekolah, porsi latihan khusus untuk Kak Alt telah dikurangi. Namun sepertinya, Kak Alt sudah tidak butuh pelajaran lebih lanjut lagi. Papa bilang kalau dia bisa bereksperimen sendiri dengan dasar yang telah dia miliki.

Sementara bagiku, aku bisa mengubah seluruh fisik badanku dengan baik, dan aku bisa menahan perubahan itu dalam waktu yang cukup lama. Namun, aku masih belum bisa mengubah badanku ke dalam bentuk yang lebih rumit. Sebagai contoh, dalam hal mengubah bentuk badanku atau menjadi lebih tua. Aku bisa berubah menjadi versi laki-lakiku tanpa masalah, namun aku tidak bisa mengubah diriku untuk mempunyai badan orang dewasa.


Belum bisa, namun aku akan terus mencoba~ aku optimis kalau aku bisa berubah menjadi seekor kucing pada saat aku masuk sekolah!


Tolong jangan menatapku dengan mata yang seolah-olah berkata, "Jadi, itu tujuanmu?!"


Setelah makan siang, Mama memakaikanku ke dalam baju santai dan mengikat rambutku ke gaya kepang dua seperti biasanya.

Setelah kita siap, kita naik ke kereta yang biasanya!


Apakah semua sudah siap, Nyonya Ophelia?" tanya pak kusir.


"Ya, kita bisa berangkat sekarang"


Dan lalu, kereta itu berangkat menuju Capicastle. Untungnya untuk kita, walaupun kita tidak punya kereta pribadi, ada fasilitas kereta kuda yang diberikan pada kerajaan untuk mereka yang bekerja di kerajaan~


Omong-omong, Mamaku sering dipanggil sebagai "Ophelia' oleh orang lain dan rekan kerjanya. Cassie adalah nama akrab yang digunakan oleh mereka yang dekat dengannya.


Tidak butuh waktu terlalu lama untuk kita sampai ke kastil.


Sesuai dengan dugaanku, dan selama yang aku ingat, kastil tersebut benar benar besar!! Kastil itu dibagi menjadi beberapa bagian. Bagian inti dari kastil itu secara eklusif diperuntukkan pada keluarga kerajaan sebagai rumah mereka. Di dekatnya, terdapat bagian untuk semua pelayan dan pembantu yang bekerja untuk kenyamanan hidup keluarga raja, dan mengurus kastil. Bagian depan kastil meliputi ruang tamu, ruang rapat, perpustakaan kerajaan, dan aula pertemuaan. Sebuah Taman besar berada di tengah tengah semuanya.

Juga ada bagian untuk berbagai biro dan kantor seperti biro sihir, biro alkimia, dan sebagainya... Yah, aku masih belum menahu kesulurahan peta dari kastil. Sejujurnya, arah adalah kelemahan terbesarku.


Namun, kastil tersebut sepertinya mempunyai apa saja di dalamnya. Mungkin, kastil tersebut bisa bandingkan seperti kota kecil dengan fasilitas kelas atas? Pasti susah untuk mengurusnya.


Sebelum menuju Biro Sihir, kita harus menyapa Raja di ruang tahta - bukan karena formalitas, namun karena yang mulia yang meminta kita untuk menemuinya untuk mendiskusikan sesuatu.


"Salam, yang Mulia," Mama menunduk, jadi aku mengikutinya dan menunduk.


"Haha, oke, marilah untuk melepaskan semua formalitas sekarang juga!" Sang raja tertawa, "Selamat ulang tahun, Lyra! Kamu benar benar mirip Cassie, ya?


"Benarkah?" Mama tersenyum.


"Te- terima kasih, Yang Mulia," aku baru saja mau menunduk lagi, namun karena raja sudah menyuruh kita untuk melepas semua formalitas. Jadi.... lebih baik jangan.


"Jadi, sudah saatnya bagimu untuk akhirnya mengetes sihirmu? Anakku juga sudah melakukannya baru-baru ini," sang raja berdiri dari tahtanya dan menghampiri kita.


Hmm? Baru baru ini .. berarti... Dia juga...?


"Oh iya, putra mahkota kan seumuran denganmu, Lyra," kata Mama, memastikan apa yang sedang aku pikirkan.


Aku tidak pernah bertemu dengan putra mahkota yang sekarang, namun aku beransumsi kalau kita pasti akan bertemu ketika kita berumur 6, pada saat ulang tahunya. Hmm, orang seperti apakah yang akan menjadi raja selanjutnya?


Dan jika umur kita dekat... Hmmm, apakah aku juga akan mengalami kompetisi untuk menjadi ratu berikutnya?


Ya sudahlah, aku tidak ingin memikirkan hal itu sekarang. Namun yah, aku akan mempersiapkan diriku ketika pembicaraan seperti itu muncul.


"Hei, bagaimana kalau kamu datang dan bermain dengannya?" Sang raja menepuk kepalaku.


Uuuu, sungguh suatu kehormatan untuk kepalaku di tepuk raja! Tanganya mempunyai sensasi yang sama dengan Papaku.


Tapi, tunggu, apa?


Apa telingaku salah dengar?


Apa yang baru saja dia katakan?


"Huh, apakah tidak apa-apa?" Mama bertanya, nadanya penuh dengan kekhawatiran.


Apakah ini rencana untuk menjodohkan kita?!


"Yah, sepertinya dia butuh teman yang seumuran dengannya. Terutama karena istriku sekarang sangatlah sibuk dengan anak perempuan kita."


Ohhh, jadi itu alasannya! ...Uhm, untukku... untuk menjadi teman sepermainan putra mahkota.


"Hmm, bagaimana, Lyra?


Dalam keterjutanku, Mama menanyakan pendapatku.


Err, apakah aku mempunyai pilihan dalam hal ini?


Ini adalah permintaan langsung dari sang raja sendiri, dan aku juga tidak ingin lancang. Aku juga tidak punya teman dekat yang seumuran denganku.


"Ji, jika raja tidak apa-apa dengan saya...," Aku dengan malu-malu mengutarakan kata tersebut.


"Haha, tidak perlu gugup! Bermainlah dengannya layaknya teman biasa! Tidak perlu untuk memperhatikan seluruh tindakanmu hanya karena dia adalah putra mahkota. Alangkah baiknya jika kalian berdua bisa menjadi teman dekat layaknya aku dengan ayahmu," katanya.


Ayahku seumuran dengan raja, dan mereka berdua dulunya adalah teman yang tak terpisahkan. Mungkin dia ingin anaknya mengalami pengalaman yang sama seperti yang pernah dia alami.


Okey, maafkan kecurigaanku tentang orang dewasa yang berencana untuk menjodohkan pangeran denganku, karena aku adalah anak perempuan dari duke yang dekat dengan raja!


"Ba-baiklah, terima kasih," aku membalasnya.


Dengan ini, maka telah diputuskannya diriku untuk mengunjungi kastil dan bermain dengan pangeran di lain hari. Aku harus berterima kasih karena hal ini tidak langsung terjadi setelah percakapan tadi. Dengan itu, aku mempunyai waktu untuk mempersiapkan hatiku.


Karena Altaire sibuk dengan sekolahnya, dia tidak bisa sering-sering datang ke kastil dan menjadi teman bermain pangeran. Itulah mengapa sang raja memilihku daripada Altaire. Lagipula, orang-orang berkata kalau seseorang dapat menjadi teman lebih cepat kalau mereka seumuran.


Namun, aku agak khawatir. Umur mentalku tidak seperti anak normal lainnya, jadi....


Tapi mungkin, aku bisa menghadapi pangeran dengan lebih baik?


Setelah pertemuaan singkat dengan sang raja dan kejadian tak terduga itu (yang aku sudah mulai terbiasa, karena hidupku sebagai Lyra sampai sejauh ini penuh dengan kejutan), Mama akhirnya membawaku ke wilayahnya - maksudku tempat kerjanya.


Kita telah berjalan di lorong ini dalam waktu yang cukup lama, melewati beberapa pelayan dan pembantu di jalan. Mereka menyapa Mama, dan Mama balik menyapa setiap orang.


Kita akhirnya sampai di depan pintu yang terlihat berbeda dengan yang lain. Pintu ini besar, layaknya pintu yang terkoneksi dengan dunia lain. Anehnya, pintu ini tidak mempunyai gagang pintu.


Jadi, bagaimana caranya kita masuk? (・□・;)


"Lyra, selamat datang di Biro Sihir Kerajaan," Mamaku tersenyum sembari mengucapkan beberapa mantra.


[Lybcræft benîdan] (Ekstrak sihir)


Bebeberapa dari esensi sihir Mama muncul dalam bentuk asap transparan yang menyelimuti tangannya, yang kemudian tangan tersebut menyentuh pintu itu. Pintu tersebut bersinar, dan kemudian terbuka.


"Whoaa, sihir!"


...bodohnya aku


Ya iyalah itu sihir!


"Haha, bagaimanapun juga, ini adalah Biro Sihir Kerajaan. Pintu tersebut hanya akan bereaksi pada esensi sihir orang yang telah terdaftar di database. Untuk orang yang tidak mempunyai kekuatan sihir namun mempunyai keperluaan di dalam, sebagai contoh untuk para pelayan yang ditugaskan untuk membersihkan ruangan, maka mereka akan diberi kunci sihir untuk membuka pintu.


Benar benar sistem yang bagus! Keamanan dan kerahasian seharusnya terjamin sepanjang tidak ada tikus di dalam biro sihir sendiri.


Berjalan menyusuri lorong, aku melihat orang orang yang memakai jubah dan topi runcing. Mereka sepertinya anggota dari Biro Sihir Kerajaan. Mereka juga menyapa Mama dengan ramah, beberapa dari mereka memanggil Mama sebagai "Guru Ophelia" selain dari mayoritas yang memanggilnya dengan awalan "Ibu Pimpinan- ", bahkan mereka yang terlihat lebih tua dari Mama. Kesenioritasan disini tidak berdasarkan umur, namun berdasarkan kemampuan dan tingkatan kekuasaan.


Aku ingin tahu butuh berapa lama bagi Mama untuk terbiasa dipanggil sebagai "guru" atau "kakak" oleh orang yang lebih tua dengannya,


Mungkin mirip dengan bagaimana aku sudah tidak merasa terlalu terkejut dengan kejutan dalam hidupku?


Kemudian, kita berhenti di depan suatu pintu. Sepertinya ini adalah ruangan yang menyimpan semua peralatan tes sihir


"Apakah kamu siap?" Tanya Mama.


Aku harus akui, aku merasa sedikit gugup. Namun, sekarang atau tidak sama sekali, kan? Aku tidak punya pilihan lain, karena kita sudah sampai di sini! Cepat atau lambat, aku juga akan mengetahui sihirku. Jadi, apa yang salah dengan mengetahuinya lebih cepat?


...semua akan baik-baik saja, mungkin?


Dengan nafas panjang, aku berhasil menjawab dengan penuh tekad


"Ya."



15 views0 comments

Recent Posts

See All

Chapter 20.5

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20-5/ Bagian Orang Dewasa Ketika Lyra sedang pergi ke Capicastle dengan Cyan, Cassie sedang menikmati hari liburnya... D

Chapter 20

Original: http://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20/ Keluarga Raja Beberapa hari berikutnya terisi dengan ibu mengenalkanku akan studiku. Sesuai dengan apa yang dia katak

Chapter 19

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c19/ Penolakan Aku samar-samar mengingat apa yang terjadi setelah keterpurukanku sebelumnya. Pikiranku telah terpenuhi de

bottom of page