top of page
Rilisan Terbaru: Blog2
  • Writer's pictureKidriz1412

Chapter 12.5

Original : https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c12-5/


Latihan Pertama Putriku



Hari ini adalah hari dimana Lyraku yang manis memulai latihannya.


Seperti biasa, Cassie akan menjelaskan penjelasan dasar mengenai sihir. Dia adalah seorang yang genius di sihir, dan dia telah diberkati dengan kecerdasan semenjak dia masih kecil, berdasarkan apa yang aku dengar mengenai masa kecilnya. Jika kamu ingin tahu, aku tidak terlalu menahu tentang Cassie sampai aku bertemu dengannya sebagai sesama orang dewasa.


“…Apakah Lyra mengerti sejauh ini?” dia menjelaskan.


“Err, Cassie…sekali lagi, bukankah ini terlalu rumit untuk anak umur 3 tahun untuk paham?” dengan enggan aku bertanya, “Ku kira kamu sudah memikirkan cara lain setelah kau mencoba menjelaskannya ke Alt dulu.”


Dia juga menjelaskan dengan cara yang sama kepada Altair. Dulu, Altaire hanya tersenyum dan bilang dia mengerti. Namun, sangatlah jelas bahwa dia tidak terlalu menangkap teori tersebut!! Aku kira dia mengerti dan tidak akan membuat kesalahan yang sama lagi.


Apa yang mengejutkanku adalah fakta bahwa Altaire dengan cepat mengerti teori yang dijelaskan Cassie sementara dia berlatih.


Altaire sangatlah mirip dengan Cass. Dia tentu saja, berbakat. Walaupun dalam hal sifat, dia lebih mirip denganku dibandingkan Cassie.


Itulah mengapa….


“Uhm, bolehkan aku tahu bagaimana kak Alt dulu dan seberapa jauh dia bisa melakukannya sekarang?”


Inilah mengapa.


“Lyra.”


Aku memasang wajah seriusku kepadanya, untuk pertama kali.


Aku tidak tahu seberapa cepat dia akan menguasai teknik ini dibandingkan dengan Altaire. Itu tidak penting bagiku bagaimana dia mempelajari teknik ini dengan cepat atau lambat. Tapi dia mungkin akan terbebani untuk menjadi secepat kakaknya, dan itu akan berdampak buruk baginya. Aku hanya ingin dia menjadi dirinya sendiri, dan terus tersenyum. Aku tidak ingin kehilangan dirinya dan senyumannya ketika dia mengejar bayangan kakaknya.


“A, apa?” dia tergagap.


“Dengar,” aku menaruh tanganku ke pundak kecilnya, “kamu adalah kamu. Altaire adalah Altaire. Tidak perlu untuk membandingkan dirimu. Walaupun kalian adalah kakak adik, kalian berbeda dengan satu sama lain. Jadi, belajarlah dengan cara dan kecepatanmu sendiri.”


Pada saat itu, aku melihat wajah terkejutnya, yang secara berkala berubah menjadi subuah senyuman.


Lalu, Cassie menggodaku tentang bagaimana aku menasehati Lyra berdasarkan pengalamanku tentang hal “dibandingkan-dengan-saudaramu”.


Yah, itu juga salah satu alasanya.


Aku benci dibandingkan dengan kakakku. Aku juga benci ketika orang-orang mempunyai persepsi buruk mengenaiku karena mereka tahu siapa ayahku.

Bagaimana aku dulunya adalah anak yang kasar dan selalu menentang dibandingkan dengan kakakku yang berperilaku seperti bangsawan yang sempurna. Bagaimana aku benci ketika orang lain mencemoohku dan menjilat kakakku yang berwajah dua itu. Dia adalah orang yang arogan dan tidak mempunyai simpati kepada rakjat jelata. Persis seperti ayahku, tidak perlu dikatakan lagi bahwa dia akan menjadi pewaris saat itu.


Aku benci ketika orang membandingkan aku dengan ayahku dan menilai aku sama dengannya.


Itulah mengapa, dulu, aku…


Ya sudahlah, setiap orang mempunyai masa lalu yang tidak ingin mereka ingat. Aku juga seharusnya tidak menetap terlalu lama didalam kenanganku.


Di sisi lain, putriku yang imut terlihat sangatlah manis ketika dia berusaha sebaik mungkin, sambil menatap cermin itu.


“Oke, aku akan mulai!”


Ooh, dia terdengar sangat percaya diri kali ini. Aku menunggu dia untuk berpaling kepadaku dengan penuh harap.


Dan lalu… aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat.


Tampang putriku yang mengubah warna matanya, sangatlah mirip dengan wajah ibuku.


Ibuku, yang sudah lama sejak aku terakhir lihat.


Orang satu-satunya yang ingin aku temui sekali lagi untuk terakhir kalinya.


Kepada dia yang telah aku janjikan sesuatu yang tidak bisa aku penuhi.


Jadi, kau tidak benar-benar hilang dari hidupku, Firis.


Kau berada disini, di dalam bentuk putriku.


“Lyra, terimakasih. Terima kasih sudah lahir…”


Aku memeluk Lyra dengan erat-erat. Aku bisa merasakan mataku penuh dengan air mata. Namun aku tidak bisa menangis di depan keluargaku. Aku adalah seorang kepala keluarga, aku harus kuat.


Namun, Lyra mulai menangis.


Aku khawatir pelukanku terlalu erat untuknya, namun dia bilang bukan itu alasannya.


Aku tidak bisa memikirkan alasan mengapa dia menangis.


Walaupun, tangisannya membuat air mataku menetes.


…..


Dan lalu, putriku sepertinya bisa mengikuti latihannya dengan baik. Dia mungkin juga berbakat. Namun, aku tidak ingin terdengar seperti seorang oyabaka. Aku mungkin hanya berkata seperti itu karena dia adalah putriku.


Malam itu, aku tidak bisa tidur.


Aku membuka kenang-kenangan dari ibuku tercinta, Firis, yang merupakan jam saku favoritnya. Aku lalu membuka lapisan dalam jam itu, menampakkan bagian rahasia jam tersebut yang berisi suatu bingkai foto.


Di dalam foto itu, ada aku yang masih kecil dan Firis, tertawa bahagia.


Jika ingatanku benar, Chloe mengambil foto ini di taman bunga rumah lama. Saat itu aku masih berumur 9 tahun dan kondisi Firis saat itu masih belum memburuk.


“Cyan, apakau kau sedang mengingat masa lalu?” Cassie mungkin memperhatikan kalau aku tidak bisa tidur.


“Mmm, yah..”


Dia lalu memelukku.


“Maukah kau membaginya denganku..?”


Aku menaruh tanganku ke lengan rampingnya.


“Bukahkau kau akan bosan kalau aku mengulang cerita yang sama? Sepertinya aku telah menceritakan semua cerita masa kecilku, jadi…”


“Haha, tidak mungkin. Lanjutkan, sayang.”


Aku beruntung mempunyaimu disisiku. Dan juga Altaire dan Lyra disekelilingku.

“Oke, jadi gambar ini…. Dulu, saat ketika aku….”


Firis, aku…. Bahagia.


Aku harap kamu bisa melihat Cassie, Lyra, dan Altaire


Namun juga, jika kamu masih disini, mungkin aku tidak akan berada disini sekarang. Aku pasti akan mengambil jalan yang berbeda dari hidupku.


Meskipun demikian, aku bahagia dengan hidupku sekarang.


13 views0 comments

Recent Posts

See All

Chapter 20.5

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20-5/ Bagian Orang Dewasa Ketika Lyra sedang pergi ke Capicastle dengan Cyan, Cassie sedang menikmati hari liburnya... D

Chapter 20

Original: http://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c20/ Keluarga Raja Beberapa hari berikutnya terisi dengan ibu mengenalkanku akan studiku. Sesuai dengan apa yang dia katak

Chapter 19

Original: https://www.convallariaslibrary.com/but-god-forced-me-to-reincarnate/c19/ Penolakan Aku samar-samar mengingat apa yang terjadi setelah keterpurukanku sebelumnya. Pikiranku telah terpenuhi de

bottom of page